Selengkapnya :
=> Kertas Kematian part 1 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 2 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 3 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 4 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 5 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 6 <Klik link untuk membaca
Cerita ini ditulis oleh => Erhwin Sulistyohadi
Kertas Kematian Part 4
------------------------------------------------------------
“ Hey guys, aku sudah tau sedikit dari misteri yang sedang kita hadapi. Ok langsung saja aku ceritakan oh iya, aku mendapatkan semua ini dari Fayla, dia yang telah menceritakan hampir semuanya “
“ Pagi itu… “ belum sempat Rizky membaca surat itu lebih jauh lagi, terdengar suara Ardi yang meminta tolong, mereka baru sadar bahwa dari tadi Ardi tidak bersama mereka.
“ Ardi, itu suara Ardi “ Rizky, Angga, dan Julian langsung berlari menuju sumber suara, dan ternyata Ardi sedang berhadapan dengan makhluk itu, saat itu Asiyah membuka kembali kertas itu dan melihat bagian belakang kertas itu.
Asiyah kaget karna di sana sudah di jelaskan tentang kematian Ardi. Asiyah pun segera menyusul yang lainnya.
“ Hentikan semua ini makhluk bodoh, atau aku akan memusnahkanmu “ Angga menggertak “ HAHAHA, kamu akan memusnahkanku, kalau begitu cepat musnahkan aku sekarang “ sambil tertawa sangat keras makhluk itu balik menggertak.
Dengan gerakan secepat kilat makhluk itu menusuk jantung Ardi dan merobeknya membentuk lingkaran, Asiyah, Rizky, Julian, dan Angga tak dapat berkata apa-apa, melihat temannya mati mengenaskan di depannya “ ARDIII “ Asiyah teriak histeris melihat Ardi.
“ Kita harus pergi dari tempat ini ayo cepat “ Julian “ iya ayo cepat pergi “ Angga.
Asiyah dan Rizky masih terpaku melihat jasad Ardi yang sangat mengenaskan, Angga menarik tangan Rizky dan Julian menarik tangan Asiyah, mereka terus berlari tak tau arah hingga di tengah perjalanan mereka melihat jasad ku yang sangat mengenaskan “ RIVAAAN “ Asiyah dan yang lainnya teriak histeris melihat jasad ku yang sangat mengenaskan.
Tapi tugas pertama mereka adalah keluar dari tempat ini serta mencari bantuan, lalu mereka meninggalkan jasadku, saat berlari Asiyah kembali membuka kertas itu yang sekarang muncul tulisan baru “ Julian, kematian sudah dekat “, Jul namamu sudah tertulis di kertas ini.
“ Aku tak peduli lagi bila memang harus mati disini “ Julian.
Mereka terus berlari hingga mereka seperti kehabisan nafas karna lelah, mereka beristirahat sebentar di bawah pohon, dan Asiyah kembali membuka kertas itu.
Disana sudah tertulis penjelasan dimana Julian akan mati “ Dibawah sinar mentari sore aku terus berlari, ketakutan akan kematian yang terus mengejarku, aku tak bisa mengelak dari kematian ini. Hidupku akan berakhir di tempat yang tinggi “
Dan saat itu Asiyah melihat keatas pohon yang mereka singgahi, makhluk itu sudah ada di atas pohon
Dan dia berhasil menangkap Julian, Angga berusaha menyelamatkan Julian tapi semua gagal, lalu Julian menyuruh kita semua untuk pergi dari tempat ini dan meninggalkannya, dia melemparkan kunci mobilnya dan menghilang di atas pohon, tak berapa lama kepala Julian terjatuh dari atas pohon.
Tanpa pikir panjang Asiyah, Angga, dan Rizky pergi.
Di perjalanan Asiyah tak henti-hentinya menangis,dia kembali melihat kertas itu dan bertuliskan “ Angga, kematian sudah dekat “ sejenak Asiyah menghentikan langkahnya dan semakin menangis saat melihat nama Angga.
“ Aku tak peduli bila memang aku harus mati, ayo Siyah kita pergi dari sini ! “ Angga dengan senyumnya “ tapi Angga … “ Angga memotong omongan Asiyah “ sudah tidak apa-apa “. Mereka kembali berlari hingga tulisan itu muncul lagi, kematian Angga sudah tertulis di kertas itu.
“ Tetap optimis adalah moto hidupku, aku tak pernah takut apapun, bahkan pada kematian aku tak takut, karna setiap yang bernyawa pasti akan mati, aku harus bisa membawa teman-temanku keluar dari tempat ini, hidupku akan berakhir dalam sebuah ledakan “
“ Tetap berlari jangan hiraukan semua ini “ Angga
Pada akhirnya mereka menemukan jalan keluar dan melihat mobil mereka “ Rizky dan Asiyah pergi dengan mobil Rivan, “ ini kuncinya, tadi aku mengambilnya dari celana Rivan “ suruh Angga, “ kamu akan naik mobil Julian ? “ Tanya Rizky.
“ Iya aku akan menggunakan mobil Julian, sudah kalian naik cepat “ Angga pun naik ke dalam mobil Julian, dan seketika Asiyah berteriak “ Angga keluar dari mobil itu, mobil itu, kalo kamu ada disitu kamu bisa mati “ dan benar saja, 2 detik kemudian terjadi ledakan hebat dari mobil itu, Asiyah kembali berteriak histeris dan Rizky pun langsung menyalakan mobil dan segera pergi dari tempat itu.
******
Sesampainya Asiyah dan Rizky di basecamp, Rizky membaca surat itu.
“ Pagi itu, aku dan teman-temanku sedang menunggu giliran untuk masuk ke studio musik itu, aku ingin sekali belajar bermain alat musik ya walau aku seorang wanita tapi tetap saja tidak ada yang melarang aku belajar bermain alat musik, setelah menunggu 30 menit akhirnya tiba aku masuk dan langsung di sapa oleh mas Gino, mas Gino adalah pemilik studio ini dan mas Gino juga yang mengajarkan anak-anak yang belum bisa bermain alat musik, studio ini sengaja di buat untuk siapa saja yang belum bisa bermain alat musik, aku sangat senang saat belajar bermain gitar, tanpa terasa 30 menit sudah berlalu aku dan teman-temanku harus keluar dan bergantian dengan yang lain, entah kenapa saat aku keluar aku ingin masuk lagi, entah ini perasaan apa yang pasti aku ingin masuk lagi. Tapi ku urungkan niat untuk masuk dan memutuskan besok saja datang lagi.
Hari ini adalah hari minggu, aku dan teman-teman kembali datang untuk berlatih, tapi aku ingin datang kesana kayanya bukan karna ingin belajar melainkan ingin bertemu mas Gino “ apa aku menyukai mas Gino? “ Saat aku sampai aku bertemu mas Gino betapa senangnya hati ini bertemu dirinya, aku dan teman kembali belajar bersama.
Hingga suatu hari mas Gino datang kerumah dan mengajak berjalan-jalan, betapa senang perasaan ini melihat sang pujaan hati datang. Mas Gino mengajak ku ke sungai dekat studio musiknya, dan di sana benar-benar membuat hatiku menjadi berbunga-bunga apa lagi saat mas Gino mengatakan bahwa dia mencintaiku, dan tanpa sadar aku juga mengucapkan bahwa aku juga mencintainya.
7 Hari kemudian aku mendapat kabar bahwa mas Gino telah menikah dengan wanita lain, aku sangat terpukul mendengar kabar itu dari ibu, aku hanya dapat menangis dan terus menangis, hingga tanpa sadar aku menyimpan dendam padanya dan slalu mencurahkan rasa dendamku pada dua bilah katana peninggalan kakek, karna memang dendam yang begitu dalam, aku pergi menuju rumahnya dengan membawa katana itu tapi tak ku dapati dia ada disana, aku datangi studio itu dan aku melihat mereka berdua ada disana.
Tanpa pikir panjang aku ayunkan katana ke mas Gino, tapi wanita itu melindunginya hingga katanaku bersarang di jantungnya, tapi dia tidak langsung mati melainkan menyuruh mas Gino untuk pergi dan aku yang berusaha mengejarnya di tahan oleh wanita itu lalu ku ayunkan lagi satu katana ketubuhnya berkali-kali, hingga seluruh tubuhnya penuh luka sayatan akhirnya dia meninggal disana.
Aku yang sadar telah membunuh langsung berlari menuju sungai dan memotong urat nadiku lalu menceburkan tubuh ke sungai itu sungai dimana mas Gino menyetakan cintanya padaku.
Tubuhku terbawa oleh aliran sungai yang begitu deras saat itu “
RIVAN: Kalian harus mencari tau siapa yang di masksud dengan tokoh “aku” di dalam surat ini, karna sebentar lagi tugasku akan segera berakhir di tangan makhluk jahanam itu, maaf aku tidak bisa menulis semuanya, karna saat Fayla bercerita makhluk itu datang, tapi setidaknya kalian sudah tau sedikit tentang semua ini.
Salam Rivan anak terkece di dunia hehe, “ dan untuk Asiyah, Watashi Wa Anata No Koto O Itsu Made Mo Aisudeshou “
Asiyah dan Rizky yang membaca surat itu benar-benar kaget, Asiyah dapat menyimpulkan bahwa semua ini karna cinta yang berujung dendam, dan wanita yang telah di bunuh itu adalah Fayla istri dari Gino, polisi yang melakukan investigasi tidak menemukan bekas sidik jari dan kekerasaan pada tubuh fayla jadi Fayla di nyatakan bunuh diri, walaupun sebenarnya Gino tau istrinya dibunuh oleh dia.
Ada satu hal lagi yang membuat Asiyah kaget, yaitu pesan dariku.
Bahwa Asiyah dan Rizky harus mencari tahu siapa seseorang di balik nama “ aku “
Asiyah kembali kaget saat melihat pesan terakhirku yang berada di belakang suratnya “ ternyata kamu cinta sama aku Van, tapi kenapa, kenapa kamu ga pernah bilang kalau kamu cinta sama aku, aku juga cinta sama kamu Van, sangat cinta, aku slalu berusaha membuat kamu cemburu dengan jalan sama Julian, tapi aku ga pernah liat tatapan cemburu kamu, dan aku ga bisa membaca hati kamu. RIVAN, Watashi Wa Anata No Koto O Itsu Made Mo Aisudeshou ( Aku Akan Selalu Mencintaimu) “ Asiyah.
Pada akhirnya Asiyah mempunya ide gila yang dapat membunuh dia dan Rizky, Asiyah ingin kembali kemasa lalu orang yang di maksud “aku” dan melihat semuanya agar semua ini jelas.
Rizky pun bertanya” bagaimana caranya, ga usah ngaco deh “ Asiyah segera menjawab “ kita akan pergi ke tempat terakhir orang itu berada, lalu kita akan melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan, yaitu memotong urat nadi kita. Tapi saat melakukan ini kamu harus yakin bisa pergi kemasalalunya, karna jika kita tidak yakin kita akan mati sia-sia, kita akan melakukannya tepat jam 24.00 pada saat pergantian waktu. “
“ Baiklah aku mengerti, ayo kita kesana dan bersiap-siap “ ajak Rizky yang sebenarnya sedikit takut melakukan hal ini “ kita akan baik-baik saja Riz, jangan takut “ Asiyah meyakinkannya.
Asiyah dan Rizky pun mulai berangkat ke tempat tujuan, tak lupa mereka membawa pisau masing-masing untuk memotong nadi.
Akhirnya mereka sampai di tempat tujuan dan bersiap untuk melakukannya.
“ Sekarang sudah jam 11.58, sebentar lagi kita akan melakukannya, jika kau memang tidak siap kau boleh tidak ikut “ Asiyah bertanya pada Rizky “ aku siap, aku akan ikut “ jawab Rizky yang sekarang tanpa rasa takut.
Jam sudah menunjukan pukul 11.59 dan mereka langsung memotong urat nadi.
Mereka mulai merasakan lemas seluruh tubuh danpengelihatan mulai kabur,lalu tanpa sadar mereka terjatuh kesungai itu..
*****
Hingga tiba-tiba, Byuuaar …
Asiyah dan Rizky terbangaun dan sedang berada di sungai itu.
Suasana dulu dan sekarang benar-benar berbeda disini sangat ramai, padahal lokasi berada di sekitar hutan.
Asiyah dan Rizky pun berjalan mencari dimana studio itu, setelah 15 menit kemudian mereka menemukan studio itu.
Mereka pun melihat banyak sekali orang disana, seperti tempat yang popular disana.
Di tempat itu Asiyah sempat curiga saat melihat seorang wanita dengan kemeja hijau, dari penampilannya wanita itu terlihat tomboy, wanita itu sedang mengobrol sambil menunggu giliran masuk.
Saat wanita itu masuk bersama temannya, Asiyah dan Rizky pun ikut masuk kedalam karna tak ada yang bisa melihat mereka dimasalalu ini.
Asiyah dan Rizky mendengarkan percakapan orang itu, mereka mendengar salah seorang wanita disana menyebut kata mas Gino.
Tak terasa sudah 30 menit mereka memperhatikan wanita itu, hingga wanita itu keluar dari studio itu dengan sangat senang.
Tanpa mereka sadari pengelihatan mereka berdua menjadi gelap, saat semua mulai terang lagi mereka kembali ke sungai itu, mereka melihat mas Gino dan wanita itu berjalan menuju sungai.
Setibanya di pinggir sungai mas Gino mengajak wanita itu duduk di salah satu batu yang lumayan besar, saat mereka duduk berdua terjadi percakapan antara mas Gino dan wanita itu
“ Dik, hari ini kamu terlihat cantik sekali, apa kamu tadi dandan ya ? “ Tanya Gino.
“ Ah mas ini bisanya muji aku terus, lagi pula aku ga cantik “ Jawab wanita itu dengan sedikit malu.
“ Kamu cantik kok, buktinya mas bisa suka sama kamu “ Gino.
“ Apa .. “ Jawab wanita itu kaget.
“ Apakah kamu mau menerima cinta mas yang suci ini ? “ Tanya Gino.
“ ……. “ Wanita itu hanya diam karna bingung harus menjawab apa.
“ Kok diam saja, ayo dong jawab “ Pinta Gino.
“ Iya mas, aku juga cinta sama mas Gino, aku mau kok jadi pacar mas gino “ Jawab wanita itu
“ Mas tidak akan menjadikan kamu pacar mas “ Jawab Gino yang membuat sang wanita sedikit kecewa.
“ Lantas mas mau menjadikan aku apa kalo bukan pacar ? “ Sambil cemberut wanita itu bertanya.
“ Hehe, mas akan menjadikan kamu istri mas, jadi bukan pacar mas “ Jawab Gino dengan tawanya yang membuat si wanita terkaget-kaget, ternyata Gino mau melamarnya.
“ Mas ini, iiihh bikin aku gregetan aja “ Jawab wanita itu sambil mencubit Gino.
“ Hehe, maaf deh, yasudah ayo kita mincing saja, mas sudah menyiapkan alat pancingnya” Gino.
“ Ayo deh “
Pada akhirnya ikatan kasih wanita itu dan mas Gino terjalin.
Apa yang akan terjadi selanjutnya.
Akankah Asiyah dan Rizky dapat mengatahui semua misteri yang selama ini mereka hadapi ?
Bersambung Part 5
Selengkapnya :
=> Kertas Kematian part 1 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 2 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 3 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 4 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 5 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 6 <Klik link untuk membaca>
Artikel Terkait
Cerita Detektif "Kertas Kematian" Part 4
4/
5
Oleh
Ciharu