Selengkapnya :
=> Kertas Kematian part 1 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 2 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 3 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 4 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 5 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 6 <Klik link untuk membaca
Cerita ini ditulis oleh => Erhwin Sulistyohadi
Kertas Kematian Part 2
------------------------------------------------------------
****
Kembali ke masa Rivan koma.
Teman-temanku sekarang sedang berada dibasecamp, dan mereka sedang membicarakan kenapa aku bisa seperti itu.
“ Kita harus mengecheck studio itu, pasti ada sesuatu disana! “ sueuh Asiyah.
“ Yak kau benar, kita harus memeriksanya, aku juga yakin pasti ada sesuatu yang tidak beres disana “ ujar Angga.
“ Besok kita harus kesana dan memastikan apa yang terjadi disana! “ suruh Rizky.
“ OK “ jawab mereka serempak.
“ Tapi buat Asiyah, kamu di tempat Rivan aja ya! “ suruh Julian.
“ Yasudah “ jawab Asiyah.
Misteri yang sebenarnya akan segera di mulai, mereka akan masuk dalam permainan yang tak mungkin bisa di bayangkan.
Di hari berikutnya Angga, Rizky, Julian, dan Ardi pergi menuju tempat itu, sebelum pergi angga, Julian, dan ardi terpaksa menunggu risky yang slalu datang terlambat di saat-saat penting, “ Rizky, awas aja kalo udah datang ni anak, dia yang nentuin waktunya dia pula yang telat datangnya “ Ardi yang sudah mulai kesal menunggu Rizky selama 30 menit
“ Sabar bro, kaya ga tau Risky aja, kalo ga telat bukan Risky namanya “ Jawab Julian yang berusaha mencairkan suasana. Akhirnya orang yang di tunggupun datang dengan tergesa-gesa.
“Dari mana saja kau”Tanya Ardi, Rizky yang di tanya tidak memperdulikan omongan Ardi, dia malah asik dengan roti isi yang ada di mulutnya, hingga tiba-tiba ardi memukul punggu Rizky dan roti isi yang sedang di kunyah pun muncrat ke muka Ardi.
“ Woy, ini mukaku bukan tempat sampah “ Ardi dengan muka memerah karna marah.
“ Ya map Di, kan ga sengaja “ Rizky meminta maaf.
“ Karna semua sudah ngumpul, kita berangkat sekarang saja ! “ Saran Angga
“ Ayok kita pecahkan misteri yang ada di tempat itu “ Rizky
Di tengah perjalanan mereka hanya diam, tapi tidak dengan Ardi yang masih membersihkan mukanya, “ guys, persaanku ga enak ni, semakin dekat kita kesana, semakin ga karuan persaanku “ Tanya Rizky yang memecah keheningan, “ kayanya kita semua ngerasain hal yang sama, malah bentar lagi malam nih “ jawab Julian sambil nyetir mobil, “ yasudah tidak apa-apa, Jul fokus nyetir aja, dan yang lain coba berfikir positif ok “ suruh Angga.
Setibanya mereka disana, mereka di sambut oleh gelapnya malam, karna memang tak ada listrik disini. “ KRIIEET “ suara decitan pintu saat di buka benar-benar membuat mereka sedikit takut dan ingin pulang, tapi Angga meyakinkan mereka bahwa tidak akan terjadi apa-apa.
Saat mereka masuk hawa di dalam studio itu benar-benar menakutkan, seperti ada hawa jahat yang menyelimuti tempat ini, “ BRUUAAK “ tiba-tiba saja pintu tertutup sendiri, Rizky langsung meluk Angga, Julian natap Ardi, Ardi ngitungin uban di rambut Rizky.
Mereka berusaha membuka paksa pintu itu, namun hasilnya NIHIL, pintu benar-benar tidak bisa terbuka walau mereka sudah mendobraknya bersamaan, seperti ada yang menahan pintu itu agar tidak terbuka
“ Sreeek, sreek sreeeeeeek “ tiba-tiba ada suara orang berjalan di luar studio, dia berjalan dengan menginjak semua deaunan kering yang ada di sekeliling tempat ini.
“ Aku takut, aku takut, gimana kita bisa pulang “ Rizky mulai ketakutan.
“ Kita akan pulang Riz, kita akan baik-baik saja “ Ardi menyakinkan Rizky.
“ Tiiing, tiiing tiiinng “ seperti suara benda tajam yang di sedang di adu, suara ini membuat Rizky semakin takut, tapi Ardi tetap meyakinkannya bahwa semua akan baik-baik saja. “ RIIIZKYY “.
Ya terdengar suara seorang wanita memanggil nama Rizky dari arah belakang.
Suara itu benar-benar menakutkan, hingga semua menoleh ke belakang, ada sesosok wanita sedang memegang 2 bilah katana yang kelihatannya sangat tajam.
“ Sebenarnya Apa Maumu “ Tanya Angga dengan sedikit berteriak.
Tapi sosok itu hanya diam, dan dia mendekat kearah mereka sambil memainkan samurai yang ia pegang
Dengan segera Julian menarik Rizky ke belakangnya, tanpa di sangka sosok itu berlari ke arah mereka dan “ BRUUAAK “ suara pintu di buka dengan paksa , ternyata Asiyah lah yang membuka paksa pintu itu.
Tanpa pikir panjang mereka langsung balik kanan dan lari membabi buta ke arah mobil disusul dengan Asiyah.
Saat sampai di mobil mereka masuk dan segera menstater mobil, tapi mobil tidak menyala sementara sosok itu berjalan keluar menuju mereka, Asiyah yang berada dalam mobil sendirian benar-benar ketakutan karna sosok itu mulai mendekat, sosok yang mempunyai banyak luka robek di tubuhnya dan bolong di bagian jantungnya.
Akhirnya sosok itu sampai di samping mobil Asiyah, dan menusukan katananya ke kaca mobil Asiyah, Asiyah sangat ketakutan karna sosok itu berada sangat dekat dengannya, hingga dengan mengumpulkan keberanian Angga, Rizky dan Ardi keluar mobil dan berusaha melawan sosok itu.
“ Kita harus menyelamatkan Asiyah “ Angga.
“ Iya kita harus menyelamatkannya “ Ardi.
“ Ayo kita selamatkan “ Julian.
“ Tidak dengan kamu Jul, kamu disini aja dan terus berusaha menghidupkan mesin mobil yang mati ini “ jawab Angga.
“ Ayo dah kita selamatkan Asiyah “ Rizky.
“ Berani Riz “ Tanya Julian.
“ Di antara berani sama engga, tapi karna tadi Asyiah sudah menyelamatkan kita, ya aku harus gantianlah nyelamatin Asiyah, apa lagi dia itu wanita “ jawab Rizky.
“ Yasudah ayo “ Angga.
Saat mereka keluar dari mobil, entah kenapa kaki mereka terasa berat, tapi dengan membaca ayat-ayat suci mereka berhasil menggerakan kaki mereka, dan dengan segera Angga menubruk sosok itu, lalu Rizky mengambil sebilah katana yang terjatuh karna Angga menubruk sosok itu.
Tiba-tiba sosok itu menghilang, dan mereka semua sangat senang karna sosok itu sudah hilang.
Tapi tidak dengan Asiyah dan Angga, Asiyah berteriak kepada Rizky untuk membuang katana itu.
Tapi semua terlambat, tiba-tiba katana itu bergerak sendiri, Rizky benar-benar tidak bisa mengendalikan katana itu, katana itu mulai menyerang Angga dan Ardi.
Rizky tetap berjuang untuk mengendalikan katana itu, namun usahanya gagal.
Ardi yang terjatuh pun jadi korban pertamanya, tangan Rizky mengayun dan ingin melukai Ardi.
Tapi Rizky tetap berusaha menahan tangannya dan berteriak pada Ardi. “ KABUUR DIII PERGILAH TANPA AKU “. “ tapi Riz “ Ardi ragu untuk meninggalkan Risky disini.
“ PERGILAH KALIAN SEMUA, BIAR AKU YANG MENANGANI INI, BILA BESOK AKU TIDAK KEMBALI, TOLONG KATAKAN PADA KEDUA ORANG TUA KU, BAHWA AKU SANGAT SAYANG MEREKA, DAN SAMPAIKAN JUGA KATA MAAF KU UNTUK MEREKA “ Jawab Rizky dengan berlinang air mata.
“ Maafkan aku Riz, nanti kami akan kembali lagi dengan membawa bantuan “ jawab Ardi yang langsung berlari meniggalkan Rizky.
Setelah makhluk itu menghilang mobil mereka sudah bisa di hidupkan kembali, ahkirnya mereka pergi tanpa Rizky.
Sebelum mereka pergi, mereka melihat kearah Rizky yang mulai di serang dengan katana itu, mereka yang ingin cepat dapat pertolongan langsung segera pergi.
Di saat itu Rizky terus berusaha menahan katana itu dan pada akhirnya Rizky kalah, dia tertusuk di bagian paha kanannya, tapi perjuangan Rizky belum berakhir, dia terus berusaha hingga dia kembali terkena luka robek di bagian tangan kirinya.
Hingga sosok itu muncul lagi dan katana itu sudah tidak bergerak, makhluk itu mengatakan sesuatu pada Rizky “ Pergiilah kau anak muda, jangan pernah kembali ketempat ini, kalau kau kembali lagi kau akan merasakan akibatnya “
Setelah itu Rizky pingsan, dan saat dia sadar dia berada di atas kuburan seseorang yang bernama “ Fayla “ yang meninggal pada tangga 5 Mei 1996, setelah dia sadar sedang berada di atas kuburan dia langsung berdiri dan pergi dari tempat itu, dia berjalan pincang karna memang kakinya terkena luka tusuk, tapi anehnya di kaki dan tanganya sudah ada perban yang menutupi lukanya “ siapa yang mengobati lukaku” ia berkata dalam hati.
Rizky berhasil menjauh dari tempat itu, setelah berjalan beberapa lama, dia melihat sebuah jalan beraspal, dan studio music itu lagi, dari situ dia sudah tau kearah mana dia harus pergi.
Setelah berjalan lama sekali dia melihat jalan raya, di situ ada seorang tukang ojek yang melihat kearah Rizky dengan heran, karna memang baju dan celana yang dikenakan Rizky kotor serta robek dan dia juga muncul dari arah Jl.Sugiman 16, jalan yang di anggap angker oleh penduduk sekitar.
“ Hey nak, darimana kamu “ Tanya tukang ojek.
“ Dari sana pak “ Rizky sambil menunjuk kearah jalan itu.
“ Kok baju sama celana kamu kotor dan robek, lalu kaki dan tanganmu luka “ Tanya tukang ojek itu.
“ Iii, itu pak tadi saya jatuh ke lumpur dan kaki dan tangan saya kena pecahan beling “ jawab Rizky.
“ Rumah kamu dimana, biar saya antarkan kamu kerumah “ tawar tukang ojek itu.
“ Rumah saya di perumahan Telaga Hijau pak, memang bapak mau mengantarkan saya kesana dan siapa nama bapak? “ Rizky.
“ Itu kan perumahan mewah, yasudah saya antarkan kamu kesana, saya kasihan melihat kondisi mu, ayo sini naik, nama saya Rahmat “ Pak Rahmat.
Tanpa pikir panjang Rizky langsung naik “ ternyata masih ada juga orang sebaik pak Rahmat “ guma Rizky.
Akhirnya mereka sampai dirumah Rizky, dan tak lupa Rizky membayar jasa pak Rahmat.
Walau pak Rahmat ikhlas mengantarkannya, tapi Rizky tetap ingin membayarnya.
Sepeginya pak Rahmat, Rizky masuk dan menuju kamar mandi, walau kaki dan tangannya masih sangat sakit bila terkena air, dia tetep memaksakan diri untuk mandi.
5 hari kemudian teman-temannya bertanya sebenarnya apa yang terjadi pada Rizky selama semalaman, karna saat Julian, Ardi, Angga, dan Asiyah datang membawa bantuan, Rizky tidak di temukan di mana-mana, hingga jam 1 dini hari Rizky belum di temukan oleh warga setempat, bahkan polisi dan anjingnya pun tak dapat menemukannya.
Akhirnya Rizky bercerita panjang lebar kepada temannya, setelah slesai cerita semua temannya kaget mendengar cerita dari Rizky, setelah itu mereka memutuskan untuk tidak kembali lagi kesana, dan merahasiakan ini dari ku yang sudah koma selama 6 hari
Besoknya Ardi, Julian, Angga, Rizky, dan Asiyah menjengukku, saat mereka datang keluarlah dokter dari ruangan ku, dan berbicara pada ibu.
Setelah dokter pergi mereka berlima bertanya pada ibu tentang keadaanku, dan ibu mengatakan aku sudah lebih baik.
Hingga terdengar suara teriakan dari dalam ruangan yang tenyata itu aku yang sedang berteriak, sontak ibu masuk tapi tidak dengan teman-temanku.
Ternyata setelah berteriak aku tersadar dari tidur yan cukup panjang, teman-temanku yang di panggil ibu segera masuk dan melihat keadaan ku, dan mereka tetap menyembunyikan tentang kejadian itu, mereka hanya menceritakan kenapa aku bisa koma, mereka juga sengaja menyuruhku untuk istirahat karna di takutkan aku akan menanyakan keadaan mereka saat aku koma.
****
Setelah pulang dari RSJ, aku langsung beristirahat karna memang badan terasa sangat letih.
Pagi pun tiba, hari ini sekolahku libur karna ada rapat guru, kesempatan ini tidak di sia-siakan dan langsung bersiap-siap untuk menemui Hasan lagi dengan harapan dia akan memberi tau sebuah petunjuk tentang semua ini.
“ Siang sus, bisakah saya bertemu dengan pasien yang bernama Hasan Purnama “ Tanya ku pada suster.
Suster yang mendengar aku bertanya langsung menelfon seseorang untuk meminta izin, karna memang tak sembarang orang boleh ketemu dengan Hasan “ baiklah, kamu boleh bertemu dengan dia, tapi hanya 10 menit saja tidak lebih “ jawab suster, aku sangat senang karna masih bisa bertemu dengan dia “ ok sus “
Aku langsung pergi kekamar dimana Hasan berada, sampai didepan kamarnya entah kenapa tangan dan kakiku bergetar hebat.
Apalagi disaat aku menyentuh gagang pintu itu, jantung langsung berdegup kencang seperti ada hawa yang tidak mengizinkan masuk kesana, tapi aku tetap nekat ingin masuk.
Setelah masuk, aku sangat terkejut melihat Hasan sedang menyayat tangannya dengan katana.
Tanpa pikir panjang aku berlari dan mengambil katana itu dan bertanya darimana dia mendapatkan ini, “ darimana kamu mendapatkan ini San? “, tapi dia hanya diam seribu bahasa, berbagai pertanyaan sudah aku lontarkan padanya, tapi dia tetap diam tak menjawab pertanyaanku.
Pada akhirnya aku yang mulai kesal karna tak ada satu pertanyaanpun yang dia jawab.
Aku menagatakan padanya “ Hasan kamu akan segera mati, kamu sedang di incar oleh roh jahat, kamu harus mengatakan bagaimana caranya agar aku bisa menyelamatkanmu dan yang lainnya “
Di saat itu hasan Hanya tertawa dan mengatakan, “ haha, aku tidak peduli lagi bila aku harus mati, kau harus menyelamatkannya dengan caramu sendiri “
Tanpa terasa aku sudah 10 menit di tempat ini, susterpun segera menjemputku dan menyruhku keluar, di saat aku keluar aku melihat didepan hasan ada makhluk yang mengerikan, dan makhluk itu tersenyum sinis pada ku dan makhluk itu berkata “ giliranmu akan segera tiba Rivaaaan “
Aku sangat kaget mendengar itu, dan sempat bertanya pada suster yang tadi menjemputku, apakah dia mendengar suara yang memanggil namaku atau tidak, lalu susterpun menjawab tidak mendengar apa-apa.
Di perjalanan pulang aku sangat kesal karna tidak mendapatkan informasi apa-apa dari Hasan.
Setibanya dirumah aku pergi kekamar, dan kembali membuka kertas itu.
Alangkah terkejutnya saat melihat tulisan “ hidup ku terasa tidak berguna lagi, aku telah gagal dan membiarkan semua temanku pergi, aku seperti tak berguna, aku ingin ini segera berakhir di suatu ruangan yang dipenuhi oleh warna putih “
Aku bingung apa maksud tulisan ini, apa yang ingin di sampaikan kertas ini, semua ini membuat bingung hingga tanpa sadar aku tertidur.
Apa maksud dari tulisan yang ada di balik kertas itu.
Bersambung Part 3
Selengkapnya :
=> Kertas Kematian part 1 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 2 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 3 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 4 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 5 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 6 <Klik link untuk membaca>
Artikel Terkait
Cerita Detektif 'Kertas Kematian" Part 2
4/
5
Oleh
Ciharu