Tuesday, 2 July 2013

Cerita Detektif "Kertas Kematian" Part 6



Selengkapnya :
=> Kertas Kematian part 1 <Klik link untuk membaca>
=>
Kertas Kematian part 2 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 3
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 4
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 5
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 6
<Klik link untuk membaca>

Cerita ini ditulis oleh => Erhwin Sulistyohadi

Kertas Kematian Part 6
------------------------------------------------------------ 
“ Apakah ini semua ulahmu, semua yang terjadi pada kami pasti ini semua karnamu, dan kau jugalah yang sudah membunuh Fayla dengan perantara Laras, lalu Laras juga adalah korbanmu, kau mengirimkan makhluk jahat kedalam benda kesayangan Laras yaitu katana peninggalan kakeknya, dan saat Laras tertidur kau jugalah yang telah menyuruh makhluk itu masuk kedalam tubuh Laras. Kau tahu Laras sangat fobia dengan yang namanya penjara, bahkan dia lebih memilih mati daripada harus masuk penjara. Dengan alasan itulah kau memanfaatkannya “ Jawab Asiyah yang mengungkap semua kejahatan Gino.

“ Iya itu semua benar, ini semua ulahku, aku sangat senang melihat orang mati. Aku juga yang membuat tempat ini, dan kalian mungkin bingung saat melihat jasad Laras yang tiba-tiba masuk kedalam sebuah lubang, padahal jasadnya terapung. Itu aku yang telah menariknya, aku akan membunuh semua orang yang akan mengganggu, termasuk kalian. Dan aku sangat kagum dengan mu Asiyah, kau dapat menganalisah semua kejadian di masalalu, kau hampir mirip dengan seseorang yang bernama Athrun “ jawab Gino seperti tak ada rasa bersalah sedikitpun.

Lalu makhluk itu kembali muncul, makhluk itu tepat berada di sebelah Gino, dan di samping Asiyah dan Rizky sudah ada Angga, Ardi, Julian, aku (Rivan), dan Fayla “ jadi semua mayat ini semua orang yang akan mengganggumu “ Tanya Asiyah.
“ Ya itu sangat benar “ jawab mas Gino singkat.
“ Mas, aku tidak akan pernah bisa memaafkan mu, aku dan mereka akan mengakhiri semua ini “ ujar Fayla.
Tanpa di sangka semua mayat yang ada di tempat ini hudup lagi, semua mayat berdiri dan saat Gino mengucapkan “ bunuh mereka “ semua mayat itu mulai bergerak.

Aku, Julian, Ardi, Angga dan Fayla berusaha membantu Asiyah dan Rizky, kita berusaha membuat Rizky dan Asiyah keluar dari tempat ini, dan membawa mereka berdua ke kantor polisi dan memberi tahu semua ini, agar Gino dapat tertangkap dan di hukum seberat-beratnya.
“ Asiyah, Rizky cepat ikuti aku, aku akan membawa kalian keluar dari tempat ini ” aku membantu mereka berdua keluar dari tempat ini, sedangkan yang lain menahan semua mayat hidup itu.
Di saat kita sedang berlari kita kembali di hadang oleh makhluk yang menyeramkan itu lagi, makhluk itu menyerang Asiyah dan Rizky, tapi aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi, aku menghadapi makhluk itu, dan mereka berdua pergi “ pergilah, nanti ada persimpangan kalian ambil kanan, setelah itu cepat pergi ke kantor polisi terdekat dan laporkan semua kejahatan Gino, semua bukti ada di sini “ suruhku.
Merekapun berlari secepat mungkin, mereka akhirnya menemukan persimpangan itu dan mengambil kanan.
Mereka berhasil keluar dari tempat ini, di perjalanan mereka menuju kantor polisi, makhluk itu kembali muncul di hadapan mereka “ apa yang terjadi pada Rivan, kenapa makhluk itu ada disini “ Tanya Rizky “ aku ga tau Riz, jangan-jangan Rivan kenapa-napa lagi “ tebak Asiyah.
Makhluk itu kembali menyerang mereka berdua, dan tanpa di duga muncullah sesosok makhluk yang menolong mereka berdua, ya dia adalah Laras.
Laras menolong mereka berdua dan menyuruh mereka melanjutkan perjalanannya.
Di tengah perjalanan mereka keluar dari hutan ini, mereka melihat cahaya dan mereka langsung menuju cahaya itu, ternyata cahaya itu adalah cahaya dari lampu sepeda motor pak Rahmat.
“ Pak Rahmat, kok bapak ada disini pak “ Tanya Rizky
“ Sudah ayo naik saja, kita akan menuju kantor polisi terdekat “ suruh pas Rahmat.
Di perjalanan menuju kantor polisi Asiyah menanyakan kenapa pak Rahmat bisa berada ditempat itu dan pak Rahmatpun menjawab “ bapak bisa ada di sana karna tadi nak Rivan yang memberitahu bapak, maka dari itu bapak ada disana untuk menjemput kalian “ jelas pak Rahmat
“ Rivan, ternyata dia telah banyak membantu kita walau dia sudah tidak ada, makasih Van atas semua batuannya “ ucap Asiyah.
Jam sudah menunjukan pukul 3 dini hari, mereka bertigapun sampai di tempat tujuan untung saja polisi disini 24jam slalu siap membantu, tanpa basa-basi mereka langsung melaporkan semua kejadian ini, tanpa pikir panjang pak polisi itu langsung membawa banyak sekali pasukannya, karna mereka mendapatkan informasi banyak mayat di sana, jadi mereka mengerahkan semua pasukannya, itu semua dilakukan agar semua mayat yang ada bisa di evakuasi dengan cepat.
Mereka pun pergi kelokasi dengan mobil polisi, setibanya di lokasi Asiyah dan Rizky mengantarkannya ke tempat dimana semua mayat itu berada, dan benar saja mayat itu masih ada disana tapi aneh mayat itu tidak lagi bergerak seperti tadi.
Polisi langsung mengevakuasi semua mayat yang ada dan mengidentifikasi tempat ini, serta mereka juga mencari keberadaan Gino, sang pembunuh.
Tapi semua belum berakhir begitu saja.
Asiyah dan Rizky pun meminjam senter salah seorang polisi, mereka ingin mencari dimana jasad Julian, Ardi, Angga, dan jasad ku.
Di tengah pencarian jasad kami, mereka kembali di kejutkan dengan tempat ini, tiba-tiba tempat ini menjadi gelap bahkan cahaya lampu senter ini pun tak bisa menembus kegelapan.
Lagi-lagi makhluk itu muncul dan kembali menyerang mereka, kali ini tak ada yang membantu mereka lagi, mereka berusaha sendiri melawan makhluk itu.
Mereka kembali kabur dari makhluk itu, mereka berlari sambil memikirkan bagaimana cara untuk memusnahkannya.
Hingga Asiyah ingat dengan kertas itu, Asiyah pun membuka kertas itu dan di keras itu sudah tertulis namanya dan nama Rizky, seketika Asiyah merobek kertas itu dan makhluk itu menjerit kesakitan, hingga Asiyah berhenti berlari dan merobek kertas itu menjadi potongan yang kecil-kecil.

*****
Di saat itu pula mereka kembali kemasa lalu, mereka kembali kemasa dimana aku di hukum bernyayi di tengah lapangan saat upacara.
Dan di saat itu mereka berdua sangat kaget kenapa mereka bisa kembali kemasa ini lagi, saat mereka dalam keadaan bingung bel sekolah pun terdengar, semua siswa/i masuk kekelas masing-masing termasuk Asiyah dan Rizky.

Di dalam kelas mereka berdua hanya diam karna belum terlalu mengerti dengan semua ini, dan saat bel pulang sekolah mereka berdua ingat, bahwa di hari ini ada kejadian aneh yang terjadi padaku, mereka mengejar dan menanyakan bagaimana keadaanku.
Aku sangat kaget saat mereka bertanya tentang keadaan “ Kalian berdua kenapa si, dari tadi di kelas diam saja, dan sekarang tiba-tiba nanya keadaan, emang sebenarnya ada apa hah ? “ Tanya ku.
Asiyah dan Rizky pun mengantarkan ku pulang dengan, di perjalanan aku bertanya kenapa tiba-tiba mereka mau mengantarkan ku pulang, dan mereka rela pulang naik taksi karna mengantar “ tumben bangat kalian mengantarkan ku pulang terus rela naik taksi lagi pulangnya “ Asiyah menjawab “ gapapa, kali aja kamu akan selamat kalau kita anterin pulang “
Saat sampai dirumah mereka ku suruh masuk dulu, di dalam rumah mereka terlihat aneh, bahkan terus memperhatikanku, sorepun tiba mereka pamit pulang.
“ Bagus deh tadi tidak terjadi apa-apa sama Rivan “ ujar Rizky “ ia Riz, untung aja “ Asiyah meng iya kannya.
“ Dengan ini mungkin semua akan kembali seperti semula, Rivan dan yang lainnya akan hidup lagi “ ujar Asiyah.
“ Mungkin, tapi bagaimana jika tidak, ini kan masalalu dan mungkin juga semua akan baik-baik saja tapi di masa ini, bukan dimasa kita “ jelas Rizky.
“ Bisa jadi Riz, tapi tenang aja, aku bisa membawa kita kembali kewaktu semua ini belum di mulai, tapi pertama-tama kita harus menangkap Gino, jika Gino sudah tertangkap maka semuanya berakhir, lalu aku bisa membawa kita ke tanggal 11 febuari dimana saat itu kita lagi upacara “ jelas Asiyah.

Di saat itu Asiyah dan Rizky segera menuju kantor polisi dan menceritakan semua kejadian yang mereka alami, walau awalnya polisi tidak mau menangani kasus ini tapi Asiyah berhasil meyakinkan polisi untuk menuju ke lokasi.
Hari semakin sore, dan mereka sampai ketempat tujuan, mereka segera menuju ke sungai itu, mereka masuk tidak melewati lubang itu, melainkan masuk melewati pintu tersembunyi.
Awal mereka masuk tidak apa-apa, hingga semakin jauh mereka masuk semua mencium bau busuk yang teramat busuk, dan benar saja semua jasad itu masih ada disana dan juga disana ada Gino sang pembunuh, Gino sangat terkejut melihat semua ini.

Gino tersentak saat melihat polisi datang ketampat persembunyiannya, tanpa pikir panjang polisi langsung menangkap Gino serta mengevakuasi mayat yang ada.
Seluruh pihak polisi dan keluarga korban berterimakasih pada Asiyah dan Rizky, dengan begitu semua jasad keluarga mereka yang hilang bisa di makamkan dengan layak.

“ Setelah ini kita akan kembali kemasa kita, dan bersiaplah untuk melawan makhluk itu. Karna hanya dengan melawan makhluk itu kita bisa kembali lagi ke tanggal 11 febuari “ jelas Asiyah.
“ Ok aku mengerti, kan tadi kertasnya kalau di robek dia kesakitan, gimana kalau di bakar aja “ saran Rizky.
“ Ya, tapi mana APINYA RIIZZZ “ jawab Asiyah.
“ Oia ya, hehe “ Rizky

*****
Di saat itu semua menjadi gelap dan saat semua mulai terlihat mereka berada tepat di depan makhluk mengerikan itu, dan tanpa di sangka datanglah Fayla dan Laras yang membawa obor dan langsung Asiyah mengambil obor dan membakar kertas kematian itu, saat kertas itu di bakar makhluk itu ikut terbakar, beberapa detik kemudia makhluk itu lenyap dari hadapan mereka berdua.
“ Semua sudah berakhir Riz “ ujar Asiyah “ ya, semua sudah berakhir “ tambah Rizky.

Fayla dan Laras berterima kasih atas semua yang tlah di lakukan mereka, pada akhirnya semua kembali terang dan ternyata sudah pagi, Laras dan Fayla pun pergi lalu seketika Asiyah dan Rizky pingsan.

Saat Asiyah dan Rizky sadar, mereka berdua sedang berada di ruang rumah sakit, dan saat itu hanya ada aku yang menemani mereka di rumah sakit, dan saat mereka sadar Asiyah bertanya “ dimana aku dan tanggal berapa sekarang “ Tanya Asiyah “ kalian di RS, dan sekarang tanggal 11 febuari “ jawabku, “ Apa tanggal 11 febuari” Tanya Rizky sambil terkejut mendengar jawaban ku. “ semua sudah berakhirkan, bagaimana menegangkan ya perjalanannya ? “ Tanya ku yang membuat mereka terkejut.
“ Jadi sekarang 11 febuari, berarti semua sudah kembali normal kita kembali kemasa dimana semua misteri ini dimulai, kamu juga ga apa-apa kan Van? “ Tanya Asiyah “ engga kok, aku gapapa, tenang aja semua kan sudah berakhir, Gino juga sudah di hukum mati “ jawab ku yang membuat mereka terkejut bahwa Gino akan di hukum mati “ siapa yang membongkar semua kejahatannya ? “ Tanya Rizky “ aku yang telah memberitahu polisi tentang semua ini tadi pagi, Gino hari ini akan menjalani proses eksekusinya, dan kalian pingsan saat upacara pas bangat disaat aku lagi nyanyi Indonesia Raya sendiri di tengah lapangan “
“ Hah, jadi kita pingsan terus di bawa kesini gitu, dan kamu telat bukan karna bangun kesiangan, melainkan karna kamu kekantor polisi dulu terus mengadukan semuanya dan mengantar polisi ke tempat dimana semua mayat itu berada “ Tanya Asiyah “ Ia hehehe “ jawab ku dengan tawa dan senyumku yang sangat manis.
“ Watashi wa anata no koro o itsu made mo aisudeshou “ aku menyatakan cinta pada Asiyah.
“ Aku, aku juga akan slalu mencintai kamu Van, slalu mencintaimu “ Jawab Asiyah dengan senyumnya.
Malam harinya mereka berdua boleh keluar dari RS, dan malam ini kita langsung latihan untuk perfom 12 febuari nanti, kita semua latihan di rumahku dan bukan di studio itu, karna tempat itu sudah di bakar oleh warga sekitar.
Aku mempunyai cita-cita menjadi terkenal bersama teman-temanku dan band ku “ JUSTICE (KEADILAN) “. Dan aku pun menjalin hubungan dengan Asiyah, aku slalu berdo’a agar aku bisa slalu bersamanya di dunia ini hingga ajal menjemput salah satu di antara kita.

Saat kami sedang berlatih dan kami sedang senang-senangnya karna semua sudah berakhir, kami semua di kejutkan dengan munculnya berita di Tv yang menyatakan bahwa wajah Gino berubah.
Ternyata wujud dari Gino yang asli adalah seorang kakek-kakek yang kira-kira berumur 112 tahun.
“ Hah, kenapa ini bisa terjadi? “ Tanya Julian.
“ Entahlah, mungkin ini belum benar-benar berakhir “ jawabku.
“ Van, kalau belum berakhir berarti akan ada yang selanjutnya? “ Tanya Asiyah.
“ Iya, aku yakin pasti yang menyamar menjadi Gino itu adalah orang lain, dan saat akan di eksekusi mati dia keluar dari tubuh Gino dan mencari tubuh lain atau pergi ketubuh aslinya. Lalu wajah yang kita kenal sebagai Gino, itu bukanlah wajah Gino yang sebenarnya, melainkan wajah seseorang yang aku tak tau siapa dia “ jelasku pada yang lain.
“ Oh begitu, baiklah mungkin kita akan memulainya lagi “ Asiyah.
“ Apah mulai lagi, oooh nooooo “Rizky langsung lemes karna semua akan di mulai lagi.

Walau semua ini belum berakhir, kita tetap senang karna dapat berkumpul lagi seperti sekarang ini.
Dan kami juga tak tau kapan semua akan kembali dimulai.
 
********The End********

Artikel Terkait

Cerita Detektif "Kertas Kematian" Part 6
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email