Friday 11 September 2015

Pengertian Poros Beserta Jenis-Jenisnya Pada Elemen Mesin

 
Pendgertian atau definisi poros pada elemen mesin
Poros pada elemen mesin

Pengertian Poros atau Definisi Poros

Poros adalah salah satu Elemen Mesin yang berbentuk silindris memanjang dengan penampang yang biasanya berbentuk lingkaran yang memiliki fungsi sebagai penyalur daya atau tenaga melalui putaran sehingga poros ikut berputar. Jadi, poros bisa dikatakan transmisi atau penghubung dari sebuah elemen mesin yang bergerak ke sebuah elemen mesin yang akan digerakan. Ada berbagai macam penamaan poros, mulai dari shaft maupun axis ada juga yang menyebut poros sebagai as namun disini as lebih berperan sebagai poros yang statis dan tidak ikut berputar sebagai penyalur daya atau tenaga.


Jenis-Jenis Poros Pada Elemen Mesin

Ada beberapa jenis atau macam-macam poros bila ditinjau dari spesifikasinya masing-masing antara lain:

Jenis Poros Berdasarkan Pembebanannya:  

1. Poros Transmisi
Poros transmisi merupakan poros yang mengalami pembebanan puntir (torsi), pembebanan lentur murni, maupun kombinasi dari pembebanan torsi dengan lentur.
2. Spindel
Spindel adalah poros transmisi yang memiliki dimensi lebih pendek dengan pembebanan puntir saja. Contohnya: poros pada mesin perkakas.
3. Gandar  
Gandar merupakan poros roda yang biasa dijumpai pada roda kereta api dan biasanya disebut dengan as.

Jenis Poros  Berdasarkan Bentuknya:

1. Poros Lurus
2. Poros Engkol
3. Poros Luwes (untuk transmisi daya kecil)

setelah kita mengetahui jenis-jenis serta penggunaan poros, sekarang kita harus mengetahui bagaimana cara merancang poros yang baik dan benar. Tetapi sebelum itu kita bahas dulu hal-hal penting yang harus diperhatikan jika kita hendak merancang poros. Berikut 5 hal yang harus diperhatikan dalam merancang poros pada elemen mesin.

5 Hal Penting Yang Harus Diperhatikan Dalam Merancang Poros

1. Kekuatan Poros
Kekuatan poros sangat penting dalam menentukan dan merancang poros yang baik serta aman digunakan. Dengan melihat pembebanan yang terjadi pada poros seperti beban puntir, beban lentur, beban tarik kita dapat menentukan kekuatan poros yang sesuai. Selain itu kita harus memerhatikan faktor lainnya seperti kelelahan (fatigue), tumbukan, dan konsentrasi tegangan.
2. Kekakuan Poros
Kekakuan poros erat kaitannya dengan defleksi yang akan terjadi pada poros. Defleksi yang besar akan menyebabkan getaran serta suara bising yang dapat berakibat kegagalan pada poros. Untuk itu kita harus menyesuaikan kekakuan pada poros dengan spesifikasi kerja yang kita inginkan.
3. Putaran Kritis Poros
Poros harus dirancang sedemikian rupa sehngga putaran kerja yang dibutuhkan harus menjauhi putaran kritis dari poros itu sendiri. Poros dapat dibuat bekerja di bawah putaran kritisnya ataupun di atas putaran kritisnya untuk menhindari kegagalan.
4. Bahan Poros
Dari sisi teknis pemilihan bahan untuk pembuatan poros harus memerhatikan ketersediaan bahan, biaya produksinya, serta manufactureability atau kemampuan proses manufakturnya. Poros yang berasal dari bahan yang langka di daerah kita serta membutuhkan pekerjaan yang khusus akan menaikan harga produksi oleh karena itu perhatikan ketersediaan bahan poros di daerah kalian serta perhatikan kemampuan dalam pembuataannya baik dari mesin-mesinya maupun tenaga ahlinya.
5. Faktor Korosi   
Penggunaan dan penempatan poros akan menentukan nilai korosi pada poros. Oleh karena itu perhatikan penempatan poros agar faktor korosi dapat dikurangi. Misal poros digunakan pada mesin pompa air laut maka poros tersebut harus lebih tahan korosi jika dibandingkan dengan poros pada pompa air tawar.

Sekian ulasan singkat dari saya dan semoga bermanfaat, terimakasih atas kunjungannya sertanantikan artikel berikutnya tentang Cara Merancang Poros Yang Baik Dan Benar.

"share artikel bermanfaat ini" 

Artikel Terkait

Pengertian Poros Beserta Jenis-Jenisnya Pada Elemen Mesin
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email